I.
Aspek
Ontologi
Ikhlas merupakan kewajiban akan setiap
manusia, agar dapat merasakan hidup tenang dunia dan akhirat. Sulit untuk
mendapat gelar ikhlas, ikhlas diperoleh orang – orang yang Allah berikan
hidayah kepadanya. “Apabila Allah
memberikan hidayah kepada seorang manusia tidak satupun yang bisa menghalanginya,
dan sebaliknya” selaku hamba kita wajib mencari hidayahNya agar kita termasuk
dalam golongan orang – orang ikhlas.
Ikhlas akan diperoleh oleh orang – orang yang tekun beribadah, apapun
yang dilakukannya tidak lain kecuali dalam bentuk ibadah kepadaNya, memiliki sifat
sabar, pandai bersyukur, tidak sombong, tidak iri dan dengki, merasa diri
selalu diawasi oleh yang maha kuasa, takut dan tidak harap dipuji atau disebut
– sebut orang lain namanya. Besar harapannya yang maha kuasa lah yang akan
menyebut – nyebut namanya disebabkan kemuliaan
disisiNya. Orang yang ikhlas tidak akan pernah berhenti berusaha untuk
mencari keikhlasan, karena ikhlas akan hilang apabila pemilik keikhlasan merasa
dirinya sudah ikhlas.
Aspek Estimologi
Berhati –
hatilah dalam berlisan, berpikir, dan berbuat. Bisa jadi merasa diri
memiliki lebih dari orang lain jatuh
dalam kesombongan dan hilang keikhlasan. Seseorang yang ikhlas, apabila diberikan
sesuatu yang menyenangkan dalam kehidupannya ia bersyukur sehingga itu kebaikan
bagi dirinya, dan apabila diberika sesuatu yang tidak menyenangkan ia bersabar
maka itupun kebaikan bagi dirinya .
Aspek Aksiologi
Teruslah
berusaha mendapat gelar ikhlas, apabila engkau memperolehnya dunia dan akhirat
akan datang kepadamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar