Secara pedagogis dan secara psikologis, karakter
belajar matematika orang dewasa dan anak-anak berbeda. Orang dewasa mempunyai
keterampilan menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit dan rasional,
Orang dewasa juga mampu mencari
informasi yang relevan. Menurut Gorman (1974: 312), faktor-faktor yang dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, antara lain adalah kemampuan mencari
informasi yang relevan. Siswa harus dapat membedakan informasi yang relevan dan
yang tidak relevan terhadap masalah yang dihadapinya. Kemudian, faktor
kemampuan dalam memilih pendekatan pemecahan masalah. Sementara anak – anak masih sangat membutuhkan bimbingan dari
gurunya. Guru yang kreatif adalah guru yang mampu melatih anak – anaknya untuk
amampu mengkonstruksi pemahamannya sendiri,
baik secara personal maupun secara berdiskusi dengan teman – temannya
Aspek Estimologi
Oleh karena itu, agar Architectonic Mathematics
dapat dikembangkan di SD kita harus melakukan Transforming Phenomena secara
besar-besaran untuk semua aspek belajar matematika termasuk subyek belajar
matematika dan matematika nya itu sendiri. siswa
harus aktif mengkonstruksi terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan
konsep menuju ke konsep yang lebih rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep
ilmiah, sementara guru sekadar membantu menyediakan sarana dan situasi agar
proses konstruksi siswa berjalan mulus
Aspek Aksiologi
Apabila guru
sudah mampu melatih anak membangun konstruksinya maka anak akan menemukan
intuisi matematika dalam dirinya dan akan menerapkannya dalam kehidupan nyata
sehari – hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar