Sabtu, 10 Desember 2011

Forum Tanya Jawab 26: Hidupku antara Fatal dan Vital

Ikhtiar, Doa, dan tawakkal adalah senjata ummat islam, ketiganya  saling membutuhkan artinya ikhtiar diiringi dengan doa kemudian tawakalla kepada Allah swt. Yakinkan dalam hati bahwa segala sesuatu yang kita usahakan disana selalu ada keberadaan Allah swt. Mulailah segala sesuatu dengan ikhtiar, doa, kemudian tawakkal kepada ALLAH swt.  " Ketika Nabi Ibrahim as menempatkan putranya yang masih bayi atas perintah Allah swt yakni Nabi Ismail as beserta isterinya Siti Hajar di suatu lembah padang pasir yang tandus dan tak satu orang pun yang tinggal disana, Isteri Nabi Ibrahim as bertanya, wahai suamiku “apakah ini perintah dari Allah?" Nabi Allah Ibrahim as menjawab, "ya" Mendengar jawaban itu, Siti Hajar berkata, "Kalau demikian aku merasa tenang karena aku yakin Allah tidak  akan menyia – nyiakan kami". Nabi Ibrahim terus berjalan. Sampai di tempat yang bernama Tsaniah, ia menghadap ke arah Ka'bah kemudian berdoa seraya menengadahkan kedua tangannya dan memanjatkan doa. "Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat." (QS: Ibrahim 37).Tidak lama setelah Nabi Ibrahim as pergi, anaknya menangis karena kehausan. Melihat anaknya menangis Hajar berikhtiar mencari sumber air, beliau berlari ke bukit shafa mencari air ernyata tidak ada apa-apa, Hajar menoleh ke belakang, ia melihat lagi seperti ada ir di bukit marwah. Ia pun berlari menuju bukit marwah, ternyata tidak menemukan air, dan hal ini dilakukan sampai 7 kali. Akhirnya, ia kembali menghampiri putranya yang terus menerus menangis. Subhanallah, ternyata dari dekat kaki putranya yang tengah meronta keluar mata air yang jernih & itulah air Zamzam. Peristiwa ini mengajarkan kepada kita bahwa keyakinan Ikhtiar, Do'a, serta tawakkal adalah tiga hal yang tidak terpisahkan. Jadi manusia  yang hanya mengandalkan nasib saja 100% (fatal) tanpa ikhtiar maka dia akan menjadi orang yang merugi karena tidak akan ada perubahan dalam dirinya. Sebaliknya, manusia yang hanya ikhtiar saja dengan sungguh-sungguh bahkan 100% tidak merasakan kehadiran Allah swt maka ia juga termasuk orang yang merugi atau golongan vital. Jadi fatal dan vital harus seimbang .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar