Perkataan hati tidak pernah salah, hati
selalu membisikkan kebenaran. Hati tidak sejalan dengan nafsu, hati senantiasa benar, sementara nafsu adalah
syaithan yang senantiasa memikirkan untuk menyeru atau mengajak pada kemungkiran dan keragu – raguan,
sehingga hati dan nafsu ini tidak akan pernah sejalan dan tujuannya yang senantiasa
tidak sama, selalu bertarung sepanjang hidup manusia. Pikiran yang seperti ini
diakibatkan tidak memikirkan relung hati yang paling dalam. Hal ini terjadi
karena fitrahnya manusia berpeluang untuk melakukan hal – hal yang senantiasa
dalam kebaikan dan sebaliknya berpeluang untuk melakukan hal – hal yang
senantiasa dalam kemungkaran. Misalnya tanpa di sadari pikiranku tiba – tiba berprasangka
jelek kepada orang lain, hal ini tidak sejalan dengan relung hatiku, dan ketika
aku terikat akan kesalahanku dan ini muncul dari relung hatiku maka aku pun
minta ampun kepada Allah swt, karena kekhilafanku pikiranku tidak mampu
memikirkan semua relung hatiku. Jadi aku
dapat menyimpulkan bahwa sesungguhnya pikiranku tak mampu memikirkan semua
relung hatiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar