Senin, 05 Desember 2011

Elegi Ritual Ikhlas II: Memahami makna Taubat dan bertobat Nasuhah.


Aspek Ontologi
Dari Anas bin Malik ra. berkata : Aku mendengar Rasulullah saw bersabda”Allah swt berfirman, “Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan ampuni apa yang telah kamu lakukan , Aku tidak peduli. Wahai anak Adam jika dosa – dosamu setinggi awan dilangit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang kepada-Ku membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatupun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula” Hadist ini mengabarkan betapa Allah Maha Pengasih dan penyayang terhadap hamba-Nya . Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat: 133, "Bersegaralah kepada ampunan dari tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui."
       
Aspek Estimologi
Adapun taubat yang diterima Allah SWT adalah taubat Nasuha dengan syarat : bertaubat dari dosa yang diperbuatnya saat ini dan menyesali dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan brejanji untuk tidak melakukannya lagi di masa medatang. Apabila dosa atau kesalahan tersebut terhadap bani Adam (sesama manusia), maka caranya adalah dengan meminta maaf kepadanya.

Aspek Aksiologi
Dengan taubat akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya karena sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri. Sebagaimana firmanya dalam surat Al-Baqarah: 222, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar